Kunjungi juga: http://deriandharmadibiography.blogspot.com
...
Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

PULSA GRATIS UNTUKMU

Pulsa Gratis Untuk Anda, klik: http://invite.cashtree.id/mnd9aw
Dengan Meng-klik Link diatas Anda Sudah di ikut sertakan dalam Undian Hadiah Pulsa Rp.1,000-Rp.3,000,000 langsung dikirimkan ke No HP Anda. (Jika Tidak Dengan Cara Meng-Klik Link Diatas Atau Anda Sudah Mendaftarkan No HP Anda Maka Anda akan GUGUR)
Berikut Caranya: 1.Klik Link Diatas 2.Tunggu Loading lalu pilih Play Store 3.Pasang Aplikasi 4. Setelah Selesai Buka Aplikasi 5.Daftarkan No HP Anda di Pengaturan (tekan tiga titik di pojok kanan atas) 6.Masuk ke kolom "CASH" Cari Artikel Yang Bertuliskan Uang, Misal: Rp.1,000 7.Lakukan Sesuai Intruksi, Misalkan Kunjungi Website atau Download Aplikasi Yang di Sarankan Tersebut 8.Jangan Tutup Website Atau Menghapus Aplikasi Sampai Ada Notification Di Bagian Notification Android Anda, Misal: Cash Bertambah Rp.1,000. 9.Jika Notification Sudah Muncul Baru Boleh Tutup Web Browser Atau Hapus Aplikasi Yang Baru Saja Anda Download Jika Tidak Berguna (Bukan Aplikasi Cash Tree ya)
Lakukan Setiap Hari dan Kumpulkan Creditnya Untuk Ditukarkan Denan Pulsa Gratis.
Selamat Mencoba.

Kamis, 03 Maret 2011

SELAMAT DATANG DI CONTEKAN-KU.COM
BLOG INI DAPAT BERGUNA BAGI ANDA YG MALAS BELAJAR, ANDA DAPAT DENGAN MUDAH MENCARI JAWABAN TANPA MEMBUKA BUKU.... CUKUP DENGAN ONLINE SAJA...
YUK KITA MULAI MENCONTEK...
-------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR HARGA NYONTEK : 
1. FREE = Jika Nilai Anda dibawah 6.
2. Rp.2,000 = Jika Nilai Anda 61 s/d 70.
3. Rp.5,000 = Jika Nilai Anda 71 s/d 80.
4. Rp.10,000 = Jika Nilai Anda 81 s/d 90.
5. Rp.25,000 = Jika Nilai Anda 91 s/d 95.
6. Rp.50,000 = jika Nilai Anda 96 s/d 100. Setelah membaca ini berarti Anda telah Mempersetujui kesepatan ini serta tidak mengisi lembar jawaban Anda sesuai isi BLOG ini, harap sedikit Anda rangkum atau Anda yg akan dicurigai oleh guru, Karena kami sama sekali tidak merangkum isi buku/sumber.....
Dilindungi oleh hukum dan Undang-Udang Yg Berlaku.
-------------------------------------------------------------------------------------
TIPS:
Isi dari BLOG ini sangat panjang, untuk memudahkan pencarian, gunakan aplikasi OPERA agar memudahkan menurunkan page halaman, serta menggunakan fitur "Cari di halaman / find" untuk memudahkan pencarian. Atau Anda dapat menggunakan kotak pencarian yg ada pada kanan page ini. -------------------------------------------------------------------------------------
LOADING.....  4%
LOADING..... 14%
LOADING..... 23%
LOADING..... 36% 
LOADING..... 44%
LOADING..... 57%
LOADING..... 69% 
LOADING..... 78%
LOADING..... 89% 
LOADING..... 100%
-------------------------------------------------------------------------------------



SOS & EKO.


S
O
S
O
S
O
S
O
O
O
O
O
O
O
S
O
S
O
S
O
S






1.
-Angka Indeks adalah angka perbandigan atau angka relatip yg diperoleh dengan cara membandingkan harga sebuah variabel dgn variabel lain.
- Indeks harga adalah angka indeks yg menunjukan perubahan2 yg terjadi pada harga pada kurun waktu tertentu.
- Indeks kuantiti adalah angka indeks yg mununjukan perubahan2 yg dihasilkan antara harga dgn barang.
- Indeks harga adalah konsumen yg menunjukan perubahan2 yg terjadi pada harga komoditas yg diminta oleh konsumen.
- indeks nilai value yaitu angka ideks yg menunjukan perubahan nilai mata uang dari waktu ke waktu.
- indeks harga perdangangan yaitu angka indeks yg menunjukan jalan perubahan2 yg terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang dari produsen.

2. Peran indeks harga dalam ekonomi:
a. Sebagai alat pemerintah utk menetapkan harga pada masa yg akan datang.
b. Sebagai dasar perbandingan utk mengukur tingkat kemajuan ekonomi masa sekarang dengan masa sebelumnya.
c. Sebagai dasar untuk mengtahui faktor2 yg menybabkan kemajuan eko maupun faktor yg menghambat kemajuan eko.
d. Sebagai dasar utk menetapkan pola kebijaksanaan scr keseluruhan dan kebijakan moneter.


4. inflasi dapat didefinisikan sebagai kecenderungan harga yg naik scr umum.

5. inflasi terjadi dari beberapa akibat, diantaranya:
a. Jumlah mata uang melebihi keperluan.
b. inflasi tarikan permintaan (Demand Pull Inflation).
c. inflasi dorongan biaya (cost push inflation.



MENGHITUNG (1313 EKO)



PDB                         500, 000
PNLN                      12,000 (dikurang)
1. GNP                    488,000
PENYUSUTAN      18,500 (dikurang)
2.NNP                     479,500
PAJAK TDK LGG 12,000 (dikurang)
3. NNI                      467,500
a. IURANPENSIUN 300
b.LABA DITHAN  450
PJAK PRSROAN  900
dijumlah menjadi 1650.
Transfer payment    465.850
4. PI                           55.000 (+)
pajak lgsg                 520.850
5. DI                             8,700 (-)
Tab inves                   512.150
besar inves               1.000 (-)
total5 11.100






3. Hit beberapa cth pendapatan per kapia drmasing2 ngr berikut!!


Negara     =     GNP (dalam ribuan) $     =     Jumlah peduduk
a. Indo       =     50,000,000                      =        100rb org
b. Malay     =     20,000,000                      =        20rb org.    .
c. Singa      =     30,000,000                      =        15rb org. 
d. Phili        =     40,000,000                      =        40rb org.    




jawab:
$ pedapatan per kapita (dalam ribuan)  
a. Indo 50,000,000 per 100rb = 500.
b. Malay 20,000,000 per 20rb = 100.
c. Singa 30,000,000 per 15rb = 2000.
d. Philipina 40,000,000 per 40rb = 1000.




12. Dik jmlh penduduk dalam GNP beberapa tahun 2001


Negara  =  Jml pnddk  =  Jml jt US ($) 
O                      300                  390
P                      450                1.6250
Q                      150                  3.750
R                     1800                  600
S                      90                     6.600




$ pendapatan per kapita (Juta)
O 390/300 = 1,3
P 1620/450 = 3,6
Q 3,750/150= 25.
R 600/1800 = 0,33
SP 6600/90= 73,33






1. Hitunglah pendapatan Nas dalam menggunakan Aspend Approach(EA) dan income approaach(AI), jika dik data seperti dibawah:


1. upah dan gaji 2.200
2.bunga 208
3. penyusutan 434
4. pndpt prusahaan perseorangn 222
5. coba tdk dibagi 22
6. pendapatan seka 40
7.pajak tdk lgsg 380
8. pajak perseorgnn 170
9. pividen 24
10. pengeluaran rtk 2.900
11. ives hefo <i> 250
12. pembelian brg &jasa <R> 450
13. impor brg & jasa <m> 200
ekspor brg & jasa <x> 500




Jawab:


- income approach <IA>
w= upah/gaji
p= sewa
i= bunga
p= laba


Y= w+r+i+p 
  = 2200+40+200+230
  = 2670.


- Expenditure Aproach <EA> <pengluaran>
Y = e+i+g+ <x-m>
   = 2.900+250+450+<300-200>
   = 3600+100
   = 3700.


Y: pendapatan nas
e: pengeluaran konsumsi
i: pengeluaran inves
g= pengeluaran pemeritah
x: ekspor
m: impor


Metode perhitungan

Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar dari total saham yang tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar adalah total perkalian setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut:
 IHSG = {\sum p \over d} x 100
dimana p adalah Harga Penutupan di Pasar Reguler,x adalah Jumlah Saham, dan d adalah Nilai Dasar.
 Rata - Rata IHSG = {\ Jumlah IHSG periode harian selama 1 bulan \over Jumlah periode waktu selama 1 bulan}
Perhitungan Indeks merepresentasikan pergerakan harga saham di pasar/bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai Dasar akan disesuaikan secara cepat bila terjadi perubahan modal emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham. Penyesuaian akan dilakukan bila ada tambahan emiten baru, HMETD (right issue), partial/company listing, waran dan obligasi konversi demikian juga delisting. Dalam hal terjadi stock split, dividen saham atau saham bonus, Nilai Dasar tidak disesuaikan karena Nilai Pasar tidak terpengaruh. Harga saham yang digunakan dalam menghitung IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang.[1]
Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya. Dalam waktu dekat, diharapkan perhitungan IHSG dapat dilakukan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini dapat dilakukan setelah sistem perdagangan otomasi diimplementasikan dengan baik.[1]

[sunting]Sejarah nilai IHSG

Nilai IHSGTanggalSumber
10010 Agustus 1982
63727 Desember 1996[3]
40130 Desember 1997[4]
398Akhir Desember 1998[5]
676Akhir Desember 1999
41624 Desember 2000[6]
392Akhir Desember 2001[7]
424Akhir Desember 2002[8]
679Akhir Desember 2003[9]
1.000Akhir Desember 2004[10]
1.16228 Desember 2005[11]
1.813Akhir Desember 2006[12]
2.74528 Desember 2007[13]
1.35530 Desember 2008[14]
2.53430 Desember 2009[15]
3.703.51230 Desember 2010

[sunting]










Inflasi adalah Peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dalam periode tertentu. 
Tipe Inflasi
Inflasi mungkin berakibat bertambahnya biaya produksi. Misalnya apabila harga bahan bakar naik, dan biaya transportasi untuk memproduksi barang pun naik. Perusahaan yang terbebani biaya lebih tinggi akibat biaya transportasi tinggi menaikkan harga pokoknya untuk menutupi biaya yang tinggi. Situasi ini ketika perusahaan menaikkan harga karena biaya juga naik disebut cost push inflation (inflasi biaya dorong). Begitu juga dengan demand pull inflation yang berarti apabila harga barang dan jasa tertariknaik karena adanya permintaan konsumen yang tinggi.Inflasi adalah Peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dalam periode tertentu. 
Tipe Inflasi
Inflasi mungkin berakibat bertambahnya biaya produksi. Misalnya apabila harga bahan bakar naik, dan biaya transportasi untuk memproduksi barang pun naik. Perusahaan yang terbebani biaya lebih tinggi akibat biaya transportasi tinggi menaikkan harga pokoknya untuk menutupi biaya yang tinggi. Situasi ini ketika perusahaan menaikkan harga karena biaya juga naik disebut cost push inflation (inflasi biaya dorong). Begitu juga dengan demand pull inflation yang berarti apabila harga barang dan jasa tertariknaik karena adanya permintaan konsumen yang tinggi.

Lebih lanjut tentang: Pengertian Inflasi 




Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.





Penyebab

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).[rujukan?] Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu
kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.



DAMPAK

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.






Peran bank sentral

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.







1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:

• Politik diskoto (Politik uang ketat): bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
• Politik pasar terbuka: bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.
• Peningkatan cash ratio: Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.

2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:

• Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
• Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak.

3. Kebijakan Non Moneter
Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:

• Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
• Menekan tingkat upah.
• Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
• Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
• Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang). Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
• Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
• Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price.

4. Kebijakan Sektor Riil
Kebijakan sektor riil dapat dilakukan melalui instrument berikut:

• Pemerintah menstimulus bank untuk memberikan kredit lebih spesifik kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Contohnya bank BRI mencanangkan tahun ini sebagai Microyear.
• Menekan arus barang impor dengan cara menaikkan pajak.
• Menstimulus masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri.


INFLASI dan PENGANGGURAN

Kurva yang menggambarkan hubungan antara inflasi dan tingkat pengangguran dinamakan Kurva Philip. Sifat umum dari Kurva Philip adalah pada mulanya kurvanya menurun sangat curam, tetapi semakin lama bertambah landai. Kurva yang demikian menggambarkan sifat perkaitan sebagai berikut:

1. Apabila tingkat pengangguran sangat rendah, tingkat upah semakin cepat kenaikannya. Perhatikan titik E dan F. Titik E menggambarkan pengangguran adalah 3% dan kenaikan upah 9%. Sedangkan titik F menggambarkan tingkat pengangguran adalah 4% dan tingkat kenaikan upah mencapai 6,5%.

2. Apabila tingkat pengangguran relatif tinggi, kenaikan upah relatif lambat berlakunya. Keadaan ini ditunjukkan dengan jelas oleh pergerakan dari titik C ke titik D. pengurangan tingkat pengangguran dari 10% ke 8% hanya menaikkan upah sebanyak hamper satu setengah persen.





Beberapa kebijakan pemerintah dalam menekan tingkat inflasi:
Kebijakan Moneter
Kebijakan ini adalah kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang dengan caramengendalikan pemberian kredit oleh Bank Umum kepada masyarakat.
Alat-alat kebijakan moneter:
1) Politik Diskonto (Discount Policy)
Politik diskonto adalah politik Bank Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga.
2) Politik Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Politik Pasar Terbuka adalah politik Bank Sentral untuk membeli dan menjual surat-surat berharga.
3) Politik Persediaan Kas (Cash Ratio Policy)
Politik Persediaan Kas adalah Politik Bank Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan uang giral yang boleh dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.
Kebijakan Fiskal
a. Pengaturan Pengeluaran Pemerintah
Menjaga penggunaan anggaran negara sesuai dengan perencanaan
b. Peningkatan Tarif Pajak
Meningkatkan tarif pajak agar penghasilan rumah tangga berkurang dan daya beli masyarakat berkurang
c. Peningkatan Pinjaman Pemerintah
Meningkatkan pinjaman pemerintah dengan jalan tanpa paksaan atau dengan pinjaman paksa.









Kegiatan Ekonomi Adalah Segala Bentuk Kegiatan Yang Dilakukan Manusia Untuk Memenuhi Kebutuhannya Yang Beragam . Kegiatan Ekonomi Yang Utama, Dapat Dibedakan Menjadi 3 Kegiatan Pokok, Yaitu Kegiatan Produksi, Konsumsi Dan Distribusi . Kegiatan Konsumsi Dilakukan Oleh Konsumen . Kegiatan Produksi Dilakukan Oleh Produsen . Dan Kegiatan Distribusi Dilakukan Oleh Distributor

1. Konsumsi Adalah Kegiatan Manusia Memakai Dan Menghabiskan Nilai Guna Suatu Barang Dan Jasa Untuk Memenuhi Kebutuhan

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi :
A. Pendapatan
B. Harga Diri Terhadap Lingkungan
C. Ketamakan Dan Kesombongan
D. Harapan Pendapatan Tinggi Di Masa Yang Akan Datang
E. Tingkat Pendidikan
F. Tempat Tinggal
G. Umur Dan Jenis Kelamin

Pelaku Kegiatan Konsumsi :
A. Rumah Tangga Keluarga
B. Rumah Tangga Perusahaan
C. Rumah Tangga Pemerintah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar